PRINGSEWU - Pemerintah Kabupaten Pringsewu bertekad
terus mempertahankan swasembada pangan. Hal tersebut tidaklah
berlebihan, mengingat Kabupaten Pringsewu sejak dahulu dikenal sebagai
lumbung pangan di Provinsi Lampung. Tak berlebihan pula, bila Kabupaten
Pringsewu mendapat penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2014 yang
diserahkan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir.Hi.Joko
Widodo kepada Bupati Pringsewu Hi.Sujadi di Subang beberapa waktu lalu.
Keberhasilan tersebut, karena selama ini pemerintah menganggap daerah
tersebut telah berhasil dalam mewujudkan ketahanan pangan di daerah
masing-masing.
Terkait hal tersebut, Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam setiap
kesempatan yang ada, selalu mengajak masyarakat untuk terus
mempertahankan produksi pertanian dan bahkan ditingkatkan. Dengan turun
langsung ke lapangan, tak sedikit berbagai persoalan petani maupun
masukan dari mereka yang kesehariannya bergelut di bidang pertanian
dapat diserap secara langsung.
Menurut Bupati Pringsewu H.Sujadi, sebagai wilayah agraris, struktur
perekonomian Kabupaten Pringsewu masih didominasi oleh Sektor Pertanian
dengan komoditas yang dominan adalah padi sawah dan padi ladang, padi
organik, jagung dan juga sayur mayur, termasuk serta ubi jalar, ubi
kayu, kacang tanah dan juga kacang hijau. Potensi tersebut dapat terus
dikembangkan dengan adanya ketersediaan lahan dan SDM petani yang cukup
mumpuni. "Selain itu, Kabupaten Pringsewu juga memiliki ketersediaan
lahan yang cukup luas dan subur untuk pengembangan tanaman palawija
seperti, tomat, cabe, sayur mayur dan tanaman palawija lainnya.
Komoditas tanaman palawija ini juga menjadi komoditas yang cukup handal
yang pemasarannya telah merambah keluar daerah,"Â kata Bupati saat
meninjau sejumlah saluran irigasi dan sentra pertanian di Kecamatan
Gadingrejo, Jumat (27/2) pagi seusai melakukan kegiatan rutin Jumat
yakni gowes bareng dan senam pagi bersama masyarakat dan jajaran Pemkab
Pringsewu di halaman kantor pemkab setempat.
Saat meninjau dan melihat dari dekat kondisi irigasi pada pintu
pembuangan Way Gatel yang terletak di sebelah selatan kawasan rest area
di Pekon Wates, bupati Pringsewu berkesempatan melakukan dialog dengan
ketua kelompok tani (poktan) Rukun Agawe Santosa Kusnidar yang sekaligus
ketua P3A Jasa Tirta Pekon Wates Timur . Dalam kesempatan tersebut,
kelompok tani berharap pintu air yang ada dinormalisasi agar ketika air
melimpah saat hujan tidak meluap hingga ke badan jalan. Termasuk irigasi
di sebelah utara rest area. Selanjutnya, saat meninjau poktan Bina
Karya I dan II di Pekon Tulungagung, ketua poktan setempat Miyono
menjelaskan saat ini kondisi areal persawahan di wilayahnya seluas 188
hektar, 10 hektar diantaranya terserang virus daun yang berakibat pada
penurunan produksi padi, dimana dari 8 ton/hektar gabah kering panen
dapat turun menjadi 2 ton/hektar. Bahkan, Bupati juga sempat turun langsung ke sawah melakukan
penyemprotan dengan obat anti virus nordoc, yang sebelumnya juga
dilakukan oleh petani dan PPL. Dalam kesempatan yang ada, Bupati
Pringsewu selalu mengingatkan para petani agar tidak lupa membayar PBB.
Selain sentra produksi pertanian, Bupati Pringsewu H.Sujadi didampingi
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Junaidi Hasyim, Kadis
Pertanian dan Kehutanan Iskandar Muda, kepala Badan Ketahanan Pangan
Tabrani Mahfi, dan kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan (BP4K) Suheriyanto, serta Kabag Humas dan Protokol Pemkab
Pringsewu Junaidi MS, juga meninjau gudang persediaan pupuk milik
PT.Petrokimia Gresik di Pekon Tambahrejo yang melayani persediaan pupuk
di 3 kabupaten, Pringsewu, Pesawaran, dan Tangggamus. Di gudang ini,
ketersediaan jenis pupuk yang ada yakni ponska, SP36, dan ZA, serta
terakhir meninjau gudang persediaan pupuk PT.Pupuk Sriwijaya (Pusri) di
Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu.
0 komentar:
Posting Komentar