Kamis, 12 Maret 2015

Pemkab Pringsewu Gelar Festival Gendhing Shalawat


GADINGREJO - Bupati Pringsewu yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zuhairi Abdullah membuka Festival Gendhing Shalawat Nabi Muhammad SAW Bersenyum Manis di Masjid Darusslam, komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Selasa (10/3). Festival dengan memperlombakan gendhing shalawat nabi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Pringsewu ke-6 ini, diikuti  grup shalawat dari seluruh wilayah kecamatan se Kabupaten Pringsewu.
Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zuhairi Abdullah dalam sambutannya  mengatakan  digelarnya festival gendhing shalawat nabi dengan menggunbakan iringan musik gamelan Jawa tersebut bertujuan  selain sebagai upaya untuk  melestarikan seni budaya bangsa khususnya seni tradisional, juga merupakan ungkapan rasa syukur  atas hari jadi Kabupaten Pringsewu yang telah menginjak usia keenam tahun.

Jumat, 06 Maret 2015

Revitalisasi Sektor Kehutanan & Lingkungan


PRINGSEWU - Pemerintah Kabupaten Pringsewu bekerjasama dengan Universitas Lampung menggelar ekspos mengenai Rancangan kebijakan dan program percepatan pembangunan di Kabupaten Pringsewu melalui pemberdayaan masyarakat menuju kedaulatan pangan. Ekspos yang digelar di ruang rapat bupati kantor pemkab setempat, Senin (2/3) dihadiri Bupati Pringsewu H.Sujadi bersama Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ir.Junaidi Hasyim dan Asisten Bidang Administrasi Umum Ir.H.Achmad A.Siregar, serta SKPD terkait seperti Bappeda, Dinas PU, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan Ketahanan Pangan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan, menghadirkan narasumber dan tim ahli dari Unila dipimpin Prof.Dr.Wan Abbas Zakaria. 
Dalam pemaparannya, Prof.Dr.Wan Abbas Zakaria dari Universitas Lampung mengatakan kondisi dan potensi Sumber Daya Alam dan lingkungan Kabupaten Pringsewu ditinjau dari berbagai aspek sangat menguntungkan, dimana Kabupaten Pringsewu memiliki luas wilayah yang kecil (625 km2), disamping merupakan simpul perdagangan regional, pusat perekonomian wilayah sekitar, serta menjadi sentra produksi tanaman pangan. Dipaparkan Wan Abbas, Pringsewu dilalui berbagai aliran sungai baik besar maupun kecil, seperti sungai Way Sekampung (bagian tengah) panjang 24 Km dan daerah aliran 600 Km2, Way Gading dengan panjang 7 Km dan daerah aliran 56 Km2, Way Apus, panjang 6,8 Km dan daerah aliran 5.440 Km2, Way Wonokoro, dengan 8,8 Km dan daerah aliran 7.040 Km2, Way Waya, dengan panjang 19 Km dan daerah aliran 380 Km2, Way Sangsep, dengan panjang 17 km dan daerah aliran 225 km2, serta Way Marga Harja, dengan 2,5 km dan daerah aliran 15 km2.
Selain itu, juga menjadi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sub-DAS, yakni Sub DAS Way Sekampung Anak, dengan luas 12.575,90 Ha (20,12%), Sub DAS Way Bulok, dengan luas 15.144,96 Ha (24,23%), Sub Das Way Semah, dengan luas 2.209,20 Ha (3,53%), Sub Das Merabung Lahan Suka, dengan luas 20.081,02 Ha (32,12%), Sub Das Way Tebu, dengan luas 12.498,92 Ha (20,00%). Termasuk terdapatnya kawasan hutan Register 21 Perentian Batu (yang masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Pardasuka) seluas 2.669 ha dan Register 22 Way Waya (yang masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Pagelaran) seluas 8.345 ha. "Adapun isu-isu lingkungan di Pringsewu yang saat ini berkembang adalah masalah kerusakan hutan, kekurangan air, alih fungsi lahan pertanian, perkembangan kawasan perkotaan, dan masalah sampah, disamping isu-isu lingkungan global seperti peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim,"kata dia.
Beberapa Rencana Dan Program Revitalisasi Kehutanan Dan Lingkungan yang dapat dilakukan di Kabupaten Pringsewu adalah Pengembangan Dan Promosi Agro-Eco-Tourism dengan pengarusutamaan agro-eco-tourism dalam program pembangunan Kabupaten Pringsewu, pembangunan model agroforestri terpadu: kehutanan, pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata di Sukoharjo I, serta pengembangan Kebun Raya Bambu Pringsewu, pengembangan Kebun Koleksi Bambu, pengembangan tanaman bambu di area bantaran sungai (riparian zone), pengembangan Tanaman Hutan pada Lahan Masyarakat, serta pengembangan wisata sungai berwawasan lingkungan. Kemudian Agroforestr dengan pemasyarakatan agroforestri pada lahan kering dan introduksi dan pengembangan komoditas bernilai ekonomi tinggi dalam agroforestri. "Sedangkan pada Revitalisasi Hutan Kemasyarakatan, diantaranya dengan pemetaan masalah sosial hutan kemasyarakatan, penataan sistem pengusulan dan penetapan peserta program hutan kemasyarakatan, peningkatan peran Pemerintah Kabupaten dalam pengawasan, pembinaan, dan pengendalian pogram hutan kemasayarakatan, bantuan pengembangan produksi dan kelembagaan petani hutan kemasyarakatan, dan rehabilitasi kawasan hutan," tambahnya. 
Dalam hal penanggulangan kekurangan air, lanjutnya, dilakukan dengan pemasyarakatan konservasi tanah dan air dan pertanian, pengembangan infrastruktur pengairan teknis, pengembangan irigasi rakyat, bantuan irigasi pompa petani pada areal pertanian di sekitar sungai, serta pemasyarakatan biopori pada lahan pertanian dan permukiman. Untuk ppengelolaan DAS dan Riparian Zone, dilakukan dengan cara pengendalian area bantaran sungai sebagai kawasan lindung, penghijauan daerah bantaran sungai dengan tanaman hutan yang terintegrasi dengan pengembangan bamboo, pembangunan struktur penguat tebing sungai, pengembangan ruang terbuka hijau dan taman rekreasi tepi sungai di kawasan perkotaan, dan pengembangan perikanan air tawar. "Disamping pengembangan kelembagaan masyarakat melalui bantuan pengembangan kelompok tani hutan, pembinaan lembaga ekonomi rakyat di hutan kemasyarakatan, pembinaan lembaga-lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan hidup dan kehutanan, serta Pengembangan SDM dan pemuda melalui subsidi pencetakan sarjana desa/pekon di perguruan tinggi negeri, peningkatan kualitas SDM kehutanan (struktural dan nonstruktural), serta gerakan pemuda peduli hutan," pungkasnya. 
Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam kesempatan tersebut merespon positif sekaligus berharap apa yang sudah dipaparkan tim Universitas Lampung tersebut sudah dapat dilihat dan dirasakan pada tahun 2016.

Pringsewu Pertahankan Swasembada Pangan




PRINGSEWU - Pemerintah Kabupaten Pringsewu bertekad terus mempertahankan swasembada pangan. Hal tersebut tidaklah berlebihan, mengingat Kabupaten Pringsewu sejak dahulu dikenal sebagai lumbung pangan di Provinsi Lampung. Tak berlebihan pula, bila Kabupaten Pringsewu mendapat penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2014 yang diserahkan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir.Hi.Joko Widodo kepada Bupati Pringsewu Hi.Sujadi di Subang beberapa waktu lalu. Keberhasilan tersebut, karena selama ini pemerintah menganggap daerah tersebut telah berhasil dalam mewujudkan ketahanan pangan di daerah masing-masing.
Terkait hal tersebut, Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam setiap kesempatan yang ada, selalu mengajak masyarakat untuk terus mempertahankan produksi pertanian dan bahkan ditingkatkan. Dengan turun langsung ke lapangan, tak sedikit berbagai persoalan petani maupun masukan dari mereka yang kesehariannya bergelut di bidang pertanian dapat diserap secara langsung.
Menurut Bupati Pringsewu H.Sujadi, sebagai wilayah agraris, struktur perekonomian Kabupaten Pringsewu masih didominasi oleh Sektor Pertanian dengan komoditas yang dominan adalah padi sawah dan padi ladang, padi organik, jagung dan juga sayur mayur, termasuk serta ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah dan juga kacang hijau. Potensi tersebut dapat terus dikembangkan dengan adanya ketersediaan lahan dan SDM petani yang cukup mumpuni. "Selain itu, Kabupaten Pringsewu juga memiliki ketersediaan lahan yang cukup luas dan subur untuk pengembangan tanaman palawija seperti, tomat, cabe, sayur mayur dan tanaman palawija lainnya. Komoditas tanaman palawija ini juga menjadi komoditas yang cukup handal yang pemasarannya telah merambah keluar daerah," kata Bupati saat meninjau sejumlah saluran irigasi dan sentra pertanian di Kecamatan Gadingrejo, Jumat (27/2) pagi seusai melakukan kegiatan rutin Jumat yakni gowes bareng dan senam pagi bersama masyarakat dan jajaran Pemkab Pringsewu di halaman kantor pemkab setempat.
Saat meninjau dan melihat dari dekat kondisi irigasi pada pintu pembuangan Way Gatel yang terletak di sebelah selatan kawasan rest area di Pekon Wates, bupati Pringsewu berkesempatan melakukan dialog dengan ketua kelompok tani (poktan) Rukun Agawe Santosa Kusnidar yang sekaligus ketua P3A Jasa Tirta Pekon Wates Timur . Dalam kesempatan tersebut, kelompok tani berharap pintu air yang ada dinormalisasi agar ketika air melimpah saat hujan tidak meluap hingga ke badan jalan. Termasuk irigasi di sebelah utara rest area. Selanjutnya, saat meninjau poktan Bina Karya I dan II di Pekon Tulungagung, ketua poktan setempat Miyono menjelaskan saat ini kondisi areal persawahan di wilayahnya seluas 188 hektar, 10 hektar diantaranya terserang virus daun yang berakibat pada penurunan produksi padi, dimana dari 8 ton/hektar gabah kering panen dapat turun menjadi 2 ton/hektar. Bahkan, Bupati juga sempat turun langsung ke sawah melakukan penyemprotan dengan obat anti virus nordoc, yang sebelumnya juga dilakukan oleh petani dan PPL. Dalam kesempatan yang ada, Bupati Pringsewu selalu mengingatkan para petani agar tidak lupa membayar PBB.
Selain sentra produksi pertanian, Bupati Pringsewu H.Sujadi didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Junaidi Hasyim, Kadis Pertanian dan Kehutanan Iskandar Muda, kepala Badan Ketahanan Pangan Tabrani Mahfi, dan kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Suheriyanto, serta Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Junaidi MS, juga meninjau gudang persediaan pupuk milik PT.Petrokimia Gresik di Pekon Tambahrejo yang melayani persediaan pupuk di 3 kabupaten, Pringsewu, Pesawaran, dan Tangggamus. Di gudang ini, ketersediaan jenis pupuk yang ada yakni ponska, SP36, dan ZA, serta terakhir meninjau gudang persediaan pupuk PT.Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu.

Minggu, 01 Maret 2015

Gadingrejo Juara Umum MTQ Ke-4 Kab. Pringsewu


 
GADINGREJO - Kecamatan Gadingrejo berhasil keluar sebagai Juara Umum pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kabupaten Pringsewu ke-4 tahun 2015. Keberhasilan tuan rumah MTQ kali ini mengakhiri dominasi Kecamatan Ambarawa sebagai juara umum berturut-turut pada MTQ tahun sebelumnya.Kecamatan Gadingrejo berhasil menduduki peringkat pertama dengan pengumpulan nilai 64, disusul Kecamatan Ambarawa pada peringkat ke-2, Kecamatan Sukoharjo (3), Kecamatan Pardasuka (4), Kecamatan Banyumas (5), disusul Kecamatan Pringsewu (6), Kecamatan Adiluwih (7), Kecamatan Pagelaran (8), dan sebagai juara ke-9 atau terakhir yakni Kecamatan Pagelaran Utara.

Sementara untuk Qori dan Qoriah terbaik pada cabang Tilawatil Qur'an Golongan Tartilil Qur'an diraih Muhammad Nasir (Pardasuka) dengan nilai 91, dan Rizki Ayu Wulandari (Pardasuka) nilai 87. Golongan anak-anak Fiki Abdillah (Sukoharjo) dan Naila Zahro Almuna (Ambarawa).Golongan remaja Efni Hermawan (Sukoharjo) dan Nida Khairi (Gadingrejo). Golongan dewasa M.Bainuri (Banyumas) dan Muawiyah (Gadingrejo). Untuk golongan cacat netra Ahmad Zaenuri (Pringsewu), dan golongan Qira'atil Qur'an Cecep Saifulloh (Banyumas). Cabang Hifzhil Qur'an golongan 1 Juz dan Tilawah, hafizh dan hafizhah terbaik Deka Prima (Pagelaran Utara) dan M.Umi Haidaroh (Ambarawa), kemudian golongan 5 Juz dan Tilawah M.Khozin Mubarok (Pagelaran) dan Nur Hidayah (Ambarawa), golongan 10 Juz Indrajit Arya Putra (Adiluwih) dan Rahayu (Sukoharjo), 20 Juz Haris Abdurrahman (Pardasuka) dan Lina Afida Fataya Helwa (Sukoharjo), serta 30 Juz M.Nursalim (Ambarawa) dan Uswatun Hasanah (Ambarawa). Pada cabang Tafsiril Qur'an, golongan bahasa Arab , mafassir dan mafassirah terbaik Fikri Asyakiri (Gadingrejo) dan Laili Jum'ati (Gadingrejo), golongan bahasa Indonesia M.Muniruddin (Pardasuka) dan Siti Halimah (Pagelaran). cabang Fahmil Qur'an regu B (Gadingrejo), cabang Syarhil Qur'an regu I (Pagelaran Utara), cabang Khath Qur'an, golongan naskah Budiono (Sukoharjo) dan Fitriati (Sukoharjo), golongan Hiasan Mushaf Musthofa, S.Pd.I (Gadingrejo) dan Nasyiatul Himmah (Sukoharjo), golongan dekorasi Asmanto (Ambarawa) dan Nailul Fauziyah (Adiluwih).

Bupati Pringsewu H.Sujadi saat penutupan MTQ ke-4 Kabupaten Pringsewu 2015 di Wonosari, Gadingrejo, Rabu (25/2) malam berharap MTQ di Kecamatan Gadingrejo tersebut memberikan kesan terindah bagi seluruh peserta dan kafilah, termasuk keramah-tamahan dan rasa kekeluargaan penduduk selama para kafilah yang datang dari berbagai kecamatan datang dan tinggal di desa setempat. Meskipun terasa singkat, bawa pulanglah kesan-kesan dan pengalaman indah selama berada di Pekon Wonosari ini, harapnya.



MTQ ke-4 Kabupaten Pringsewu 2015 ini, kata bupati, tidak hanya membawa berkah bagi masyarakat Kecamatan Gadingrejo dan Pekon Wonosari, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu. Dari pelaksanaan MTQ ini, dapat dipetik sebuah pelajaran, bahwa dengan semangat kebersamaan dari berbagai komponen yang ada, tidak ada pekerjaan besar yang tidak dapat diselesaikan. Bukan hanya kalangan internal umat Islam saja, namun dengan semangat persatuan dan rasa toleransi, umat dari agama lainpun turut pula membantu saling bahu-membahu demi kelancaran dan kesuksesan MTQ Kabupaten Pringsewu. Ini suatu hal yang sangat membanggakan. Ucapan terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada seluruh panitia dan semua elemen masyarakat yang telah berhasil dan sukses menggelar perhelatan akbar ini, ujarnya.

Untuk diketahui, MTQ) ke-4 Kabupaten Pringsewu 2015, secara resmi dibuka oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi di Pekon Wonosari, Kecamatan Gadingrejo, Senin (23/2) malam lalu, yang dihadiri Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP, Ketua DPRD Pringsewu H.Ilyasa beserta anggota DPRD lainnya, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, Ketua LPTQ Provinsi Lampung, jajaran pemerintah kabupaten dan fokorpimda Pringsewu, Ketua TP-PKK Ny.Hj.Nurrohmah Sujadi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu, Ketua MUI, para camat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta elemen masyarakat Pringsewu lainnya. Menurut Ketua LPTQ Kabupaten Pringsewu Dr.Edarwan, tujuan digelarnya MTQ ke-4 Kabupaten Pringsewu tahun 2015 tersebut, guna menggali potensi qori dan qoriah, sekaligus sebagai persiapan menghadapi MTQ tingkat Provinsi Lampung ke-43 di Kota Metro bulan April mendatang. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)